Kamis, 20 November 2008
Ini Kemana
Berjalan berarti tak bergerak
Seberapa arti cukup
Sampai kapan kasut ini menemani
Berapa ratus jengkal lagi harus diarungi
Mata2 terpasang di pingiran jalan
Mulut2 koarkan bising di setiap tikungan
Ribut
Risih
Ini jalanku kah
Sudah ah
Ku berhenti saja
Berhenti dulu
Hirup udara dulu
Hapus peluh dulu
Ku tak peduli apa kau setuju
Ku berhenti dulu
Renon, 17 November 2008
7.30 PM
Diam Kamu
Formasi emosi penjenuh hati
Penampakkan frekuentif seperti mual pagi
Ulang ulang terus
Kau habiskan daya untuk membeli tangga rapuh
Hanya untuk lihat lihat sebentar
Diatas ada apa
Balutan kaki kering itu terus
Julangan tengah itu selalu ada
Serbuan helai ke muka itu semua
Deru pixel rayakan dirimu
Jual jual romansa
Lemahkan Jiwa
Menghilang sana
Kemas persenjataanmu
Mual ini ada selama kau ada
Ususku tampungi liur benda asing
Sampah menggenang kau berikan
Masuk begitu saja
Bukan karena aku ingin
Bukan karena aku mengunyahnya
Tapi
Lewat udara
Lewat kabel tembaga kejut
Lewat pixel
Lewat bahana
Lewat siulan kamerad
Menjadi sama bukan suara hati
Pergi saja sana ke ruang orang mati
Ku tak ingin kamu yang pegang kendali
Renon, 11 November 2008
8:28 AM
Minggu, 09 November 2008
Sampah (Gosip)
Kau pikir aku haus drama
Kau pikir aku ingin ditinggikan atas perendahan orang lain
Mata menyipit, kau berdesis, sembur dengki dan bumbui berita
Kau pikir aku merasa lebih lengkap karena orang lain terlihat kekurangan moral
Kau pikir aku perlu hakimi manusia lain sebelum hakimi diri
Ukuran yang kau pakai akan terpasang padamu
Kubayangkan, bagaimana ukuran itu menyiksamu
Bagaimana kalau hal itu terjadi padamu, darah dagingmu
Bagaimana kalau bibirmu buka jalan ke nerakamu
Benah ripah saja dulu dirimu
Lengkapi diri dengan kesunyian
Salib diri dengan keheningan
Kau terlihat lebih cantik dengan hias kesenyapan
Kau jelita dengan analisa bisu
Renon, 10 November 2008
8:47 AM
Kamis, 06 November 2008
Kaki
Kumpulan urat, otot, tulang, kulit, sedikit lemak, bulu tipis, kuku.
Dibawah.
Penopang.
Antisipator ketidak-seimbangan
Transporter dimensi dan waktu untuk tubuh.
Alat keindahan.
Untuk menyakiti kadang.
Legislatif otak beri perintah.
Formasi sistem membuatnya tak membutuhkan perintah insidentil.
Tarian ia buat indah.
Pemandangan ia buat berubah.
Regangan ototnya Bantu bangun harga diri
Gantungkan dia dan goyang2kan saja,
maka kau disebut orang bahagia.
Renon, 4 November 2008
10:20am
Depedensi
Harus berjalan seperti inikah
Banyak hal di sekeliling dan kau tak bisa merasakannya dengan benar?
Kenapa.
Depedensi mengendalikan otak, tubuh, hati.
Ingin memaki.
Kenapa aku dulu akhirnya pasang badan untuk terjerat si jahanam ini
Depedensi.
Biarkan diri tergantung pada satu variabel yang sekilas manis.
Tapi di belakangnya banyak racun, sebut saja satu namanya candu
Candu untuk tidak merasa lengkap jika berdiri sendiri.
Candu yang arahkan syaraf dan peta pikiran terpusat padanya.
Setiap waktu.
Setiap malam
Tidak enak
Seperti pahit
Sedikit hambarkan beberapa rasa
Seperti penyempitan arteri
Nadi ini melemah
Teka teki
Lama sekali ini tak tersusun, tak terjawab, tertinggal kosong, apalah
Sudah banyak pengorbanan
Usaha
Bahkan manipulasi pikiran
Motivasi dengan varian jangka waktu
Uang
Tindakan
Waktu
Tempat2 yang dituju
Teman2 yang ditemui
Tapi tetap lemah ini nadi
Keparat
Sebenarnya rasa tak sopan memaki seperti ini
Ah persetan
Mana diriku yang dulu mengangkat dagu?
Tolak depedensi
Pelit toleransi
Sepertinya lebih mudah seperti itu
Pengabaian
Persetan kamu
Dan yang kau pikirkan
Dan racunmu, dengan genggaman pisau di belakang punggungmu
Anjing kamu
Kupanggil ruh diriku
Yang dulu
Yang meski lusuh
Tapi berjalan tegak
Tak menarik
Tapi mengangkat dagu
Yang ditengah taufan
Tapi bernafas tenang
Kembali
Kembali
Kembali
Sini kembali
Ambil kendali ini lagi
Lihat kemari
Arahnya kesini
Renon. 7:54 AM
02/11/2008