Rabu, 28 Januari 2009

Mortal Kombat , a childhood memory





Tadi malem waktu sedang mencoba untuk tidur, sempet liat2, ada apa di jendela televise saya, kali2 aja ada yang seru.
Ternyata ngga ada.
So I distract myself with a book to read, with the tv still on.
10-15 sec setelah itu, ada suara di tv, musik trance-house, dengan shout “Moooootal Kombaaat!!!!!”

Wuo.

Satu tv ternyata nayangin lagi film ini, yang diadaptasi dari video game.
Kilat langsung teringat masa2 dahulu jaman Mortal Kombat pertama muncul as a video game, banyak yang protes, terutama asosiasi pegawas perkembangan anak2, yang bilang kalo game ini terlalu gory/keras/brutal.

It is…

It is gory and brutal.

Ripping somebody’s beating heart out of the body, peel their skin, spit fire to the dying enemies, eat them…
But as u know, most boys love these kinda thang. That includes me.
Just a form of entertainment. You may group this as a foolish thing boys like. But hey. It happends only on that screen.
Dulu waktu getol main ini, hamper tiap hari harus sempet memainkan tokoh2 fav, seperti:

Scorpion

(bisa melempar tali yang mencekik lawan dan menarik lawan yang sudah terjepi oleh tajamnya cengkeraman tali ini, lalu setelah sempoyongan, di-upercut. So cool. Seneng banget make tokoh ini. KAlo brutalitynya, dia buka topeng dan nyembur lawan dengan api yang keluar dari mulutnya sampai hangus. Note: komuknya jelek banget. Hehehe.

Sub Zero,

pendekar yang punya kesaktian bisa freeze (mbekuin) lawan. Kalo ngga sala cara ngeluarinnya itu sama seperti ngeluarin bola api-nya Ken dan Ryu di Street Fighter.

Johnny Cage!

Jagoan flamboyan Hollywood yang punya tendangat kilat. Kalo menang pasti buru2 pake kaca mata, biar gaya.

Raiden,

wah gila ni tokoh. So wise and cool. Seorang pendekar yang punya tenaga listrik or something.

Wah jadi pengen main lagi. And kill those mofos.. Haha….