Kamis, 06 November 2008

Depedensi


Harus berjalan seperti inikah

Banyak hal di sekeliling dan kau tak bisa merasakannya dengan benar?

Ada banyak hal yang kau lakukan dan kau tak bisa menyukai semua itu?

Ada banyak orang di sekitar tapi sedikit dari mereka yang kau rasakan keberadaannya.

Kenapa.

Depedensi mengendalikan otak, tubuh, hati.

Ingin memaki.

Kenapa aku dulu akhirnya pasang badan untuk terjerat si jahanam ini

Depedensi.

Biarkan diri tergantung pada satu variabel yang sekilas manis.

Tapi di belakangnya banyak racun, sebut saja satu namanya candu

Candu untuk tidak merasa lengkap jika berdiri sendiri.

Candu yang arahkan syaraf dan peta pikiran terpusat padanya.

Setiap waktu.

Setiap malam

Tidak enak

Seperti pahit

Sedikit hambarkan beberapa rasa
Seperti penyempitan arteri

Nadi ini melemah

Susah sekali sih hanya untuk berjalan saja

Teka teki

Lama sekali ini tak tersusun, tak terjawab, tertinggal kosong, apalah

Sudah banyak pengorbanan

Usaha

Bahkan manipulasi pikiran

Motivasi dengan varian jangka waktu

Uang

Tindakan

Waktu

Tempat2 yang dituju

Teman2 yang ditemui

Tapi tetap lemah ini nadi

Keparat

Sebenarnya rasa tak sopan memaki seperti ini

Ah persetan

Mana diriku yang dulu mengangkat dagu?

Tolak depedensi

Pelit toleransi

Sepertinya lebih mudah seperti itu

Pengabaian

Persetan kamu

Dan yang kau pikirkan

Dan racunmu, dengan genggaman pisau di belakang punggungmu

Anjing kamu

Kupanggil ruh diriku

Yang dulu

Yang meski lusuh

Tapi berjalan tegak

Tak menarik

Tapi mengangkat dagu

Yang ditengah taufan

Tapi bernafas tenang

Kembali

Kembali

Kembali

Sini kembali

Ambil kendali ini lagi

Lihat kemari

Arahnya kesini

Renon. 7:54 AM

02/11/2008

Tidak ada komentar: