Rabu, 17 September 2008

Pencinta, Atau Pembenci?

Ada banyak alasan untuk membenci, ada banyak alasan mencintai sesuatu.

For instance, jika anda melihat pelaku kriminal di televisi yang melukai orang tak berdosa, bibit kebencian biasanya muncul kepada siapapun yang tega melakukannya, apalagi jika anda tahu seperti apa muka pelakunya.

Sebaliknya jika anda melihat seseorang yang melakukan hal yang baik, seperti ramah kepada siapapun, mudah membantu, ahli melakukan sesuatu, paras yang rupawan dan bla bla bla, maka rasa simpati adalah permulaan untuk selanjutnya mencintai. You get it?

But I have a queston for you. Tell me kalau anda pernah dicintai seseorang begitu luar biasa, lalu diakhir cerita anda mendapatkan hal yang sebaliknya:

Kebencian.

Ouch.

Ngga enak juga naruh kata ini diblog ini, but melihat ini hanyalah satu tahap dalam hidup, ga pa pa lah. Kita urai dikit yuk, arti kata ini, kenapa bisa tiba2 muncul ya?

- Kebencian dimulai dari ketidaksetujuan kita dengan sesuatu yang terjadi, atau seseorang melakukan sesuatu, yang tidak sejalan dengan pemahaman2 kita akan kebaikan.

- Kebencian muncul karena sifat manusia yang selalu ingin didahulukan. Kalau anda pernah mendengar cerita dari Qur’an atau Injil, mungkin pernah melihat pembunuhan manusia pertama, disebabkan oleh seseorang yang membenci, karena cemburu.

- “Awas lo! Mati ae sana! Mudah2an cepet bangkrut ama keluarga2 lo!” Haha, kata2 eksplisit ini muncul karena bara yang bernama ‘kebencian’. Jika anda pernah mengucapkan kata2 kutuk seperti ini, udah berapa kali? Kenapa membenci? Karena cinta tidak dipertahankan.

- Atau pernah denger ngga kata2 seperti “Coba gue kemarin nikah sama si B, ngga sama si A yang brengsek ini, ngga ngesot kaya gini kali keuangan gue.” Kebencian muncul karena ekspektasi masa depan yang ketinggian. Ketika ekspektasi/pengharapan itu tidak tercapai, seringkali individu lain disalahkan. Walau sebenarnya kita masih punya kendali dan kesabaran yang tidak dilepaskan untuk memperbaiki keadaan.

Bleh bleh bleh, I can go on, but I won’t. Ntar anda bosen ngeliat tulisan yang kebanyakan. Haha… tapi yang jelas, saya sendiri, dan anda mungkin aga2 bisa bercermin dengan hal2 diatas.

Akankah membenci selamanya?

Akankah mengutuk selamanya?

Udah ah, saya ngga mau bikin tambah dramatis diblog ini.Get a friend for a good talk about it, minta masukan dari teman yang pikirannya lebih terang dari kita. Give it a shot. We all need resolutions.

Happy Thursday,

Daddy O

1 komentar:

The Big Boss mengatakan...

Man,,BENCI ama CINTA itu deket kok,,
buktinya, kita disuru mencintai orang yang kita benci,,
dan semakin kita benci orang itu, makin kita pikirin kaya orang lagi jatuh cinta 'kan?
ke-2nya bisa saling menimbulkan dan bisa menjadi biang setiap kejadian yang ada dalam hidup seseorang.
so,, be your heart a very peacefull pleace inside yours.....

~Sam