Rabu, 10 September 2008

Nonton Sitcom?

So, hari minggu (7 Sept 08) kemarin saya mampir ke tempat teman untuk satu keperluan. Dan teman saya ini yang agak freak ama internet, download, musik dan film.

Dimulai dari cetusan 'so, apa yang baru nih?' lalu perbincangan dilanjutkan sampai dengan titik ia menawarkan saya untuk mengcopy rentetan season sitcom Amerika berjudul 'That '70s Show'.
And i was like 'oh yea sure'... dan akhirnya dengan 2 keping DVD penuh film seri, saya pulang dengan gemilang. 'New Entertainment', dalam hati.
Dan akhirnya sampai pada saat menikmati kekonyolan gambaran remaja Amerika ini.

(Buat anda yang belum pernah dengar) Ceritanya tentang dinamika anak remaja disituasi tahun '70an, (yeah, dimana masa 'hippie' masih punya kejayaan, perusahaan computer 'Apple' pertama dibangun, gerakan punk sebagai protes terhadap rock n roll berjaya, Jimmy Carter menggantkan Gerald Ford dll).

So here's a bit character facts from the show: Umumnya Sitkom ini menceritakan keluarga, dan gundahnya masa remaja Amerika, yaitu Eric Forman (Topher Grace yang pernah main sebagai pesaing Toby McGuire di Spiderman 3) dan lima temannya: Donna Pinciotti (Laura Prepon), tetangga sekaligus pacar; Steven Hyde (Danny Masterson), agak2 rebellious, seorang drug user yang akhirnya pindah untuk tinggal bersama keluarga Eric; Michael Kelso (Ashton Kutcher, u know MTV Punk'd? The Guardian? or should i say "Pacarnya Demi Moore 3 tahun belakangan?), a dim-witted narcissistic ladies' man; Jackie Burkhart (Mila Kunis), a self-involved high school cheerleader overly preoccupied with wealth and status; and Fez (an acronym that stands for Foreign Exchange Student played by Wilmer Valderrama), seorang pemuda 'bocor', murid pertukaran pelajar yang sedikit mirip orang India, sedikit mirip orang Latino, tau deh.

So i watch this sitcom continously as an entertainment supply, dari minggu sampaidari ini, rabu, i've watched 22 episodes! Dude, 1 episode:22menit, means i spend 484 menit = 8 jam! Whew.
but anw, it was a good refreshing matters to watch though, you sitcom usually have positive points:
1. Displaying easy-going characters
2. Ditengahnya ada banya tawa, seharusnya hidup seperti itu.
3. Hubungan intra-personal seringkali membantu masalah, juga kadang menciptakan friksi baru.
4. Penyikapan cepat yang menolong untuk inspirasi kita dalam mengambil keputusan.
5. Banyak ledakan2 yang berasal dari dua hal: naluri, dan nurani, seperti merangkum sifat manusia.
6. Hal yang sedih bisa dilewati dengan suasana yang seperti ini: "udah ah, ntar paling ada ketawa2nya lagi" dalam satu episode.

So i still missing those days ketika sitkom masih dimainkan di TVRI, dan TV swasta lainnya, ketimbang sinetron jahat yang berbalut agama dan moralitas tinggi.

Jadi next time anda butuh hiburan, mungkin denngan luang waktu menikmati kekonyolan mereka, anda akan merasa lebih ringan dan ceria.

Cheers.
Daddy O

Tidak ada komentar: